[UPDATE] Ini 10 Provinsi dengan Pasien COVID-19 Terbanyak

 



Masalah positif COVID-19 per Jumat (11/9/2020) mempunyai tambahan sebesar 3.737 orang. Angka itu jadi masalah harian paling tinggi ke-2 semenjak Kamis 10 September 2020 (3.861 masalah).


Dengan begitu, keseluruhan masalah COVID-19 di tanah air juga sekarang sudah capai 210.940 masalah. Jika disaksikan dengan cara detil, DKI Jakarta jadi daerah dengan masalah virus corona paling banyak ini hari yakni, 964 masalah


Perhatikan Beberapa Hal Sebelum Memulai game slot Live Casino Diiringi oleh Jawa Tengah (566 masalah), Jawa Timur (362 masalah), Jawa Barat (272 masalah) serta Riau (182 masalah). Setelah itu yakni, Kalimantan Timur (152 masalah), Sulawesi Selatan (151 masalah), Aceh (145 masalah), Bali (144 masalah), serta Sumatra Utara (131 masalah).


Virus corona sudah menebar ke 490 kabupaten/kota di 34 propinsi Indonesia. Di bawah ini data perincian penebarannya:


1. Aceh 2.403 masalah


2. Bali 6.978 masalah


3. Banten 3.448 masalah


4. Bangka Belitung 270 masalah


5. Bengkulu 430 masalah


6. Yogyakarta 1.744 masalah


7. DKI Jakarta 51.635 masalah


8. Jambi 314 masalah


9. Jawa Barat 13.940 masalah


10. Jawa Tengah 17.074 masalah


11. Jawa Timur 37.455 masalah


12. Kalimantan Barat 736 masalah


13. Kalimantan Timur 5.599 masalah


14. Kalimantan Tengah 2.920 masalah


15. Kalimantan Selatan 9.152 masalah


16. Kalimantan Utara 460 masalah


17. Kepulauan Riau 1.357 masalah


18. Nusa Tenggara Barat 2.910 masalah


19. Sumatera Selatan 4.945 masalah


20. Sumatera Barat 3.161 masalah


21. Sulawesi Utara 4.085 masalah


22. Sumatera Utara 8.241 masalah


23. Sulawesi Tenggara 1.801 masalah


24. Sulawesi Selatan 13.183 masalah


25. Sulawesi Tengah 269 masalah


26. Lampung 511 masalah


27. Riau 3.345 masalah


28. Maluku Utara 1.918 masalah


29. Maluku 2.365 masalah


30. Papua Barat 1.019 masalah


31. Papua 4.330 masalah


32. Sulawesi Barat 458 masalah


33. Nusa Tenggara Timur 213 masalah


34. Gorontalo 2.227 masalah


Kepala Instansi Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengutarakan, virus COVID-19 bisa menebar lewat udara serta ini bukan satu penemuan baru. Serta, Amin telah curigai ini semenjak awal munculnya COVID-19.


"Bila ada droplet selanjutnya ada saluran udara yang lumayan kuat (virus COVID-19), dapat terikut angin serta terbang sebab volumenya bertambah kecil, relatif mudah sebab kandungan airnya menyusut," katanya waktu dikontak IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.


Amin menjelaskan, virus COVID-19 dapat keluar bersama-sama droplet (cairan) yang dibuat saat bersin atau batuk. Droplet yang melekat pada beberapa benda yang tersentuh seseorang dapat menyebarkan beberapa virus itu.


Tetapi, beberapa virus menebar melalui udara (airborne) waktu droplet menjadi partikel yang bertambah kecil serta gampang menebar di udara.


"Beberapa memang menyebar lewat droplet, tetapi pada kondisi spesifik dapat. Seperti di dalam rumah sakit waktu dilaksanakan mekanisme penempatan ventilator, pengisapan lendir, atau therapy nebulizer," tuturnya.


Serta menurut Amin, telah ada bukti dari penilaian jika virus COVID-19 menyebar lewat airbone. Ia memberikan contoh masalah di satu restoran yang tertutup, contoh pengunjung di meja yang bersin karena itu virus bisa satu ruang terkena.


"Ini dapat juga berlangsung di ruangan kerja, di perkantoran dengan AC split dan tertutup karena itu droplet dapat terembus udara serta cuma berputar-putar satu ruang," paparnya.


Masalah virus corona atau COVID-19 di dunia sekarang ini telah capai 28.312.986 masalah. Seperti diambil dari catatan World O Mtr. per Jumat (11/9/2020) jam 06.35 WIB, dalam satu hari ada tambahan 297.902 masalah virus corona di dunia.


Dari keseluruhan masalah itu, angka kematian ada di 913.077 masalah. Sedang angka pulih yakni, 20.325.634. Dengan begitu, tersisa active cases atau masalah aktif COVID-19 di dunia ialah 7.074.275 atau 24,98 % dari keseluruhan.


Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang bertambah diketahui dengan nama virus corona ialah tipe baru dari coronavirus yang menyebar ke manusia. Virus ini dapat menggempur siapapun, baik bayi, beberapa anak, orang dewasa, lanjut usia, ibu hamil, atau ibu menyusui. Infeksi virus ini disebutkan COVID-19 serta pertama-tama diketemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, di akhir Desember 2019. Virus ini sudah menebar ke daerah lain di Tiongkok serta beberapa ratus negara, termasuk juga Indonesia.


Coronavirus ialah kelompok virus yang dapat mengontaminasi skema pernafasan. Pada banyak masalah, virus ini cuma mengakibatkan infeksi pernafasan mudah, seperti flu. Tetapi, virus ini dapat juga mengakibatkan infeksi pernafasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), serta Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).


Sampai sekarang ini belumlah ada obat atau vaksin yang dapat membunuh virus corona.


Bagaimana tanda-tanda virus corona? Infeksi COVID-19 dapat mengakibatkan penderitanya alami tanda-tanda flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, serta sakit di kepala atau tanda-tanda penyakit infeksi pernafasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak serta berdarah, sesak napas, serta ngilu dada. Tetapi dalam beberapa masalah, pasien positif Corona tidak memperlihatkan tanda-tanda spesial.


Hari pertama, pasien virus corona alami demam atau temperatur tinggi, ngilu otot, serta batuk kering. Sejumlah kecil diare atau mual beberapa waktu awalnya. Ada pula yang hilang penciuman. Hari ke-5, pasien kesusahan bernapas, khususnya pasien lanjut usia atau mereka yang mempunyai penyakit akut.


Hari ke-7, menurut riset Kampus Wuhan, tanda-tanda yang dirasakan pasien mulai makin kronis. Pasien umumnya perlu dirawat di dalam rumah sakit. Hari ke-8, pasien dengan masalah yang kronis menunjukkan sindrom masalah pernafasan kronis. Paru-parunya dipenuhi cairan serta kesusahan bernapas sampai mengakibatkan tidak berhasil napas.


Hari ke-10, pasien dengan masalah mudah alami sakit di perut serta kehilangan selera makan. Cuma beberapa pasien yang wafat. Hari ke-17, rerata pasien pulih dari virus corona serta keluar rumah sakit.


Bagaimana menahan virus corona? Seringkali Membersihkan tangan gunakan sabun, pakai masker, konsumsi gizi setimbang, berhati-hati contact dengan hewan, cukup istirahat serta olahraga, jangan mengonsumsi daging mentah, jika batuk, pilek, serta sesak selekasnya ke sarana kesehatan.


Bila memerlukan beberapa nomor telephone berkaitan virus corona, kamu dapat mengontak beberapa nomor penting ini, yaitu Hotline Kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau berkunjung ke beberapa situs berkaitan virus corona diantaranya kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu dapat juga berkunjung ke situs sah pemda untuk cari info berkaitan perubahan virus corona di wilayah kamu tinggal.


Popular posts from this blog

How Does a VPN Enhance Digital Security?

Running Gait Analysis

Businesses Are Thriving in the New Economy